Belajar Pengembangan Kualitas Diri Bersama Ketua Prodi PAI STAI Riyadhul Jannah Subang

Keberadaan sosok pemuda senantiasa berada pada barisan terdepan pada setiap babak sejarah perjuangan bangsa. Paradigma pemuda sebagai kategori social mengindikasikan adanya pengakuan dan penghargaan terhadap potensi pemuda baik secara kuantitatif dan kualitatif, artinya pemuda dalam aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta dalam kaitannya dengan kepeloporan kewirausahaan, pendidikan, teknologi tepat guna, seni budaya dan pariwisata serta kebaharian, hal ini akan terkait denga potensi – potensi sumber daya alam sehingga dapat meberkan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional.

Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa hari ini, maka kepeloporan pemuda di tuntut untuk dapat melakukan berbagai terobosan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi upaya mengatasi masalah yang dihadapi dari kondisi riil yang ada. Lantas, apa saja yang harus dilakukan oleh seorang pemuda dalam mengisi ruang-ruang pengembangan SDM. Tak ada salahnya, mari belajar pengembangan kulaitas diri bersama pemuda pelopor asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, Afif Nurseha.

Meraih gelar juara pemuda pelopor

Di tengah upaya pengembangan kualitas diri, Afif Nurseha mendapat kesempatan mengikuti berbagai perlombaan pengembangan kapasitas diri, diantaranya  Juara 1 Pemuda Pelopor Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata tingkat Kabupaten Subang pada tahun 2019. Kemudian Juara 2 Pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tingkat Kabupaten Subang tahun 2019, serta Juara Harapan 1 Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2019 Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata.

Sebelumnya, semasa kelulusan kuliah Strata 1 di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Riyadhul Jannah Subang, ia mendapatkan piagam penghargaan gelar wisudawan ke-1 terbaik (cumlaude) prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2015.

“Saya kira, kehidupan manusia tak terlepas dari berbagai peristiwa, tantangan, rintangan, kesempatan, dan pengalaman. Semua itu bisa dijadikan pelajaran setiap insan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Awalnya saya ragu untuk ikut berkompetisi. Tapi Alhamdulillah, tak terasa semuanya mampu didlewati dengan baik dengan hasil memuaskan,” ujar Afif sapaan akrabnya.

Meraih gelar juara literasi

Selain perlombaan pengembangan kualitas diri, pria asal Kasomalang Subang tersebut berhasil menyabet gelar juara berbagai perlombaan literasi, diantaranya Juara 1 Lomba Menulis Essai Tingkat Kabupaten Subang tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Subang, Juara 1 Karya Tulis Essai Tingkat Kabupaten Subang tahun 2019.

“Ketika kita ragu dalam melangkah, maka sampai kapanpun tak akan sampai kepada tujuan. Belajarlah dari pengalaman. Karena pengalaman adalah guru terbaik yang mengajarkan banyak hal, sehingga seseorang tidak jatuh di lubang kesalahan yang sama untuk kedua kalinya,” jelasnya.

Menulis Buku

Di sela-sela kesibukannya, sosok yang konsisten ini juga aktif dalam bidang tulis-menulis. Hal tersebut salah satunya karena didukung keterampilan mengetik menggunakan sepuluh jari secara cepat dan tepat. Pada bulan Februari tahun 2020, ia telah rampung menulis sebuah buku berjudul “Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Berorientasi pada hasil riset disekolah” dan diterbitkan oleh Percetakan dan Penerbit Serang-Banten, CV. AA Rizky Press.

“Saya termasuk orang yang sering dibully saat masih Sekolah Dasar dengan kalimat ejekan tulisan ceker ayam. Memang sih menyakitkan, tapi saya malah instropeksi diri, dan dari situ kita bisa bercermin tentang diri kita sendiri. Alhamdulillah, tulisan si ceker ayam itu, kini bukunya ditakdirkan sudah terbit di perusahaan percetakan dan penerbit Serang-Banten, CV. AA Rizky Press,” tandasnya.

Merintis Yayasan Islamic Center

Berbekal segudang prestasi tersebut, pemuda kelahiran 6 Mei 1992 itu, kini sedang merintis Yayasan Islamic Center Cimalingping sebagai pusat studi islam khususnya di Kabupaten Subang untuk Indonesia dan Dunia pada umumnya.

“Yayasan kami berorientasi terhadap pengembangan sumberdaya manusia yang unggul. Tak dipungkiri, kita pasti dihadapkan dengan perkembangan zaman yang semakin tak terkendali. Sadar akan hal itu, dengan yayasan ini kami siap untuk mencetak kader-kader penerus bangsayang berkualitas baik baik dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maupun ilmu pengetahuan dan ketakwaan (IPTAK),” ujarnya.

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Tak serta merta terfokus kepada dunia akademisnya, seorang Afif juga ternyata aktif dalam berbagai lintas organisasi kepemudaan. Saat ini dia masuk dalam jajaran pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Subang serta di organisasi Gerakan Pemuda Ansor sebagai sayap organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama, dan dipercaya sebagai salah seorang tim instruktur Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) sebagai fase pertama kaderisasi GP Ansor Kabupaten Subang.

Manajemen waktu menjadi kunci

Dengan berbekal berbagai keterampilan, kini Afif disibukkan dengan berbagai aktivitas sehari-harinya. Selain pengalaman mengajar di jenjang pendidikan menengah pertama dan atas, pada pertengahan tahun 2017, ia dipercaya menjadi staf pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Riyadhul Jannah (STAI RJ) Subang sampai sekarang.

Selain sebagai dosen di Perguruan Tinggi mengajar mahasiswa dalam bidang manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pengalaman kerja dan mengajar pada dunia pendidikan yang pernah ia tempuh adalah mengajar bidang Olahraga, Kewirausahaan, Sosiologi. Di mana, penekanan utamanya ialah motivasi internalisasi nilai-nilai Islam kepada peserta didik. Aktivitas itu, dilakukan baik di SMP, SMA, dan SMK Plus Pagelaran Cisalak Subang.

Profil Afif Nurseha

Ia lahir di Kabupaten Subang tanggal 06 Mei 1992. Jenjang pendidikan dasar ia tempuh di SD Darmaga III (tahun 1998-2004) dan di SMPN I Cisalak (tahun 2004-2007). Adapun jenjang Pendidikan menengahnya di SMA Plus Pagelaran (tahun 2007-2010). Kemudian, ia melanjutkan kuliah di STAI Riyadhul Jannah Subang (tahun 2011-2015) mengambil program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)  dan Program Magister S2 di Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung dengan konsentrasi Manajamen selesai tahun 2018. Sebelum wisuda, tahun 2017 ia diajak oleh Gurunya Dr. KH. Moch. Ujang Saefullah, Drs., M.M.Pd di STAI Riyadhul Jannah Subang menjadi Asisten Dosen beliau, sekaligus dipercaya menjadi Sekretaris Program Studi PAI.

Sumber : Putaran id

Leave a Reply